Siklus diawali dengan tersingkapnya batuan yang sudah terbentuk
ke permukaan bumi. Kemudian batuan tersebut mengalami pelapukan, ada yang
mengalami pelapukan fisika, pelapukan kimia, ataupun pelapukan biologis. Pelapukan fisika menyebabkan batuan terkikis menjadi
fragmen-fragmen oleh proses mekanik, dan tidak menyebabkan perubahan komposisi
kimianya. Pelapukan kimia terjadi ketika mineral atau material pada batuan
teralterasi atau larut. Batuan mengalami erosi, material-materialnya terbawa
dan terpindahkan bersama angin, air, atau gletser es ke cekungan sedimen tempat
dimana material-material tersebut terakumulasi dan akan terendapkan. Jarak yang
ditempuh material, serta kekuatan arus yang membawanya menentukan bentuk dan
penyortiran untuk material klastik. Semakin jauh jarak yang ditempuh oleh material
klastik, maka semakin membundar bentuk dari material klastik tersebut.
Pada awal mulanya, partikel berukuran besar dan partikel
berukuran kecil terbawa dan terpindahkan bersama oleh arus angin atau air yang
cukup besar untuk membawanya, namun kemudian ketika arus mengecil, arus
tersebut tidak mampu lagi untuk membawa partikel berukuran besar, sehingga
karena gravitasi, partikel besar akan jatuh. Jika arus lebih mengecil lagi,
maka partikel kecil pun akan jatuh juga, dan kemudian seterusnya begitu.
Singkatnya, dengan keadaan arus seperti disebutkan di atas, karena pengaruh
gravitasi, partikel lebih besar akan berada di bawah partikel yang lebih kecil.
Namun pada material hasil pelapukan kimiawi, pengaruh gravitasi tidak berperan.
Sebagai contoh pelapukan kimiawi menyebabkan ion kalsium larut dalam air.
Bagaimana pun arusnya, larutan ion kalsium tidak akan terendapkan di perjalanan
akibat gravitasi karena sudah merupakan bagian dari komposisi larutan airnya,
otomatis hasil pelapukan kimia akan terbawa sampai laut, atau bias juga danau
atau rawa.
Ketika arus angin melemah atau arus air melambat atau gletser
es mencair, partikel-partikel yang dibawanya akan jatuh dan membentuk lapisan
sedimen di darat atau pun di laut di cekungan sedimen. Lapisan sedimen itu akan
terakumulasi dengan lapisan sedimen lain kemudian terkompaksi dan mengalami
proses diagenesis lalu menjadi batuan sedimen. Karena aktivitas tektonik,
batuan tersebut akan terangkat kembali ke permukaan dan kemudian mengalami pelapukan
lalu proses lainnya pada siklus sedimentasi yang dijelaskan di atas.
No comments:
Post a Comment