Dalam sebuah perjalanan kegiatan alam bebas ada dua faktor yang
mempengaruhi berhasil tidaknya perjalanan tersebut. Faktor pertama
sifatnya intern, artinya datang dari si pelaku perjalanan itu sendiri.
Kalau faktor intern ini tidak dipersiapkan dengan baik, maka pelaku
perjalanan terancam oleh bahaya subyek (subjective danger). Persiapan
yang kurang akan mendatangkan bahaya bagi pelaku perjalanan
bersangkutan.
Faktor kedua sifatnya ekstern, artinya datang
dari luar pelaku perjalanan. Bahaya yang mengancam dari luar ini datang
dari obyek perjalanan yang akan dihadapi, sehingga secara teknis disebut
bahaya oyek (objective danger). Bahaya itu bisa berupa badai, hujan,
udara dingin, kabut, longsoran, hutan lebat dan sebagainya. Faktor
ekstern ini masih bisa dipehitungkan, meskipun tidak semudah
memperhitungkan faktor intern.
I. RENCANA PERJALANAN
Dalam penyusunan rencana perjalanan harus diperhatikan beberapa hal penting yang mencakup:
Tempat Tujuan
Mencari
informasi tentang tujuan perjalanan merupakan tahap paling awal sebelum
melakukan perjalanan. Informasi bisa kita dapat melalui literatur,
media massa, penduduk setempat dan orang yang pernah melakukan
perjalanan ke tempat tersebut. Adapun informasi yang perlu didapatkan
adalah:
1. Rute-rute yang ada, dan mempertimbangkan rute mana yang akan dipilih.
2.
Keadaan medan, struktur geologi serta hambatan-hambatan yang mungkin
timbul, misalnya: air, gas racun, pasir apung dan lain-lain.
3. Keadaan flora dan fauna yang ada.
Waktu Perjalanan
Memperkirakan
waktu perjalanan perlu dilakukan. Ini terutama berguna untuk
mempersiapkan makanan. Dan yang perlu diperhatikan lagi adalah keadaan
musim dan cuaca pada saat itu.
Anggota/Peserta
Selain memilih
anggota dalam perjalanan, yang perlu diperhatikan juga adalah pembagian
kerja tim dan sebuah kerjasama yang solid. Karena kerjasama yang baik
merupakan faktor yang menentukan keberhasilan perjalanan tersebut.
II. PERSIAPAN PERJALANAN
Mental dan Fisik
Perbuatan
nekad sering terjadi karena ketegangan dan panik. Untuk itu kondisi
mental yang baik mutlak diperlukan dalam sebuah perjalanan. Kondisi
fisik harus sesuai dengan standar perjalanan yang dihadapi.
Latihan-latihan fisik yang teratur adalah upaya yang paling tepat dalam
rangka standarisasi sebuah perjalanan. Dan perlu diperhatikan juga
adalah proses aklimatisasi (penyesuaian suhu tubuh terhadap lingkungan),
karena seringkali sebuah perjalanan di alam terbuka akan berhadapan
dengan suhu lingkungan yang ekstrim.
Pengetahuan dan Ketrampilan
Setiap
anggota tim harus menguasai pengetahuan dasar hidup di alam terbuka,
antara lain navigasi, survival dan pertolongan pertama pada gawat
darurat. Jika perjalanan yang dipilih adalah pendakian maka harus
dikuasai pengetahuan mountaineering.
Administrasi
Surat-menyurat yang diperlukan dalam perjalanan kegiatan alam bebas antara lain:
1. Surat pengantar dari lembaga terkait, misalnya surat tugas dari Dekanat atau Rektorat.
2. Surat ijin kegiatan (Kepolisian dan Sospol)
3. Surat ijin masuk kawasan.
Peralatan
Persiapan
perlengkapan merupakan awal perjalanan itu sendiri. Perlengkapan
kegiatan alam bebas umumnya memang mahal, tetapi ini wajar karena
perlengkapan itu adalah pelindung keselamatan. Alam terbuka merupakan
lingkungan yang asing bagi organ tubuh kita. Karena itu diperlukan
perlengkapan yang memadai agar mampu hidup di lingkungan yang baru.
Makanan
Dua
unsur gizi merupakan sumber tenaga paling utama adalah hidrat arang dan
zat lemak. Hidrat arang memegang peranan penting, sebab jumlah tenaga
yang dihasilkan pada waktu pembakaran tubuh per liter oksigen jauh lebih
besar daripada jumlah tenaga yang dihasilkan dari pembakaran zat lemak.
Pembakaran lemak menjadi kalori juga berjalan lambat, sehingga ada
baiknya memakan makanan yang mengandung banyak lemak pada pagi hari agar
menghasilkan kalori ketika dibutuhkan di siang hari. Makanan itu
misalnya lemak daging, mentega, keju, kuning telur, kacang dan
lain-lain. Karbohidrat dapat diperoleh antara lain dari beras, susu,
gula-gula, coklat dan sebagainya.
Adapun protein, untuk pendaki
gunung sebaiknya tidak disuguhkan dalam kadar yang tinggi. Protein yang
berlebihan menyebabkan amonia dan asam amino banyak tertimbun di dalam
darah sehingga cepat menimbulkan rasa lelah. Amonia dan asam amino yang
berlebihan tadi menyebabkan banyak kencing, sehingga cairan banyak yang
hilang. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi (kehilangan cairan pada
sel-sel tubuh) dan lejar panas (heat exhaustion). Proses pembakaran
protein oleh tubuh pun-hanya memberikan energi kurang dari 10 persen
dari yang kita butuhkan. Protein antara lain dihasilkan oleh daging,
ikan, ayam, putih telur dan sebagainya.
Packing
Kenyamanan
membawa ransel juga tergantung pada pengepakan barang di dalamnya. Ada
beberapa prinsip yang harus dipegang dalam pengepakan:
1. Letakkan
barang-barang yang berat di bagian atas dan barang-barang yang ringan di
bagian bawah. ini penting dilakukan agar berat seluruh beban jatuh di
pundak, bukan di pinggang atau punggung. Bagilah berat itu secara merata
di sebelah kiri dan kanan, jangan menyiksa salah satu bahu dengan berat
yang tak seimbang.
2. Letakkan barang-barang yang dibutuhkan dalam
perjalanan di bagian atas. Sedapat mungkin kelompokkan barang-barang
tersebut menurut fungsinya, lalu letakkan bersama-sama menurut tingkat
kebutuhannya.
3. Manfaatkan ruangan yang ada seefektif mungkin.
Anggaran Biaya
Anggaran
biaya harus dirinci secara detail, maka diperlukan salah satu dari tim
yang bisa mengatur keluar masuknya uang. Selain pemasukan dan
pengeluaran perlu dicantumkan juga dana tidak terduga.
III. SKENARIO OPERASI
Yang dicantumkan dalam skenario operasi adalah:
1. Peta Lintasan
Peta
ini memberikan informasi tentang jalur lintasan yang digunakan, shelter
peristirahatan dan tempat camp. Dicantumkan juga tempat dimana terdapat
sumber air , daerah-daerah yang berbahaya dan kendala-kendala yang
mungkin terjadi selama perjalanan.
2. Jalur Evakuasi
Jalur
evakuasi adalah jalur jang digunakan untuk membawa korban .apabila
terjadi kecelakaan dalam kegiatan alam bebas. Dimana jalur tersebut
dapat ditempuh dalam waktu sesingkat mungkin mencapai tempat penanganan
selanjutnya terhadap korban.
3. Perhitungan Waktu
Berdasarkan
peta lintasan dibuat rincian waktu yang digunakan selama perjalanan
mulai dari berangkat, kembali dan lama perjalanan. Diperhitungkan juga
waktu istirahat dan camp.
IV. LAPORAN PERJALANAN
Laporan
perjalanan memuat semua hasil perjalanan yang telah dilakukan. Dan yang
paling penting dari laporan perjalanan adalah evaluasi dari perjalanan
tersebut sehingga kita dapat belajar dari kesalahan apabila kita akan
melakukan perjalanan lagi.
MANAJEMEN PENDAKIAN
Persiapan
Untuk merencanakan suatu Perjalanan ke alam bebas Harus ada persiapan
dan penyusunan secara matang. ada rumusan yang umum digunakan yaitu 4W
& 1 H, yang kepanjangannya adalah :
#Where
#Who
#WhyWhen
#How.
Berikut ini aplikasi dari rumusan tersebut:
1. Where (Dimana)
untuk melakukan suatu Kegiatan alam kita harus mengetahui dimana yang akan kita digunakan, Contoh: Gunung Gede-Pangrango.
2. Who (Siapa)
apakah
anda akan melakukan Kegiatan alam tersebut sendiri atau dengan
berkelompok. Contoh: Satu Kelompok ( 25 Personil) Terdiri dari 20 Orang
anggota Penuh (panitia) dan 5 Orang anggota muda (peserta)
3. Why (Mengapa)
ini adalah pertanyaan yang cukup panjang jawabannya dan bisa bermacam-macam Contoh : Untuk melakukan DIKSAR, dll
4. When (Kapan)
waktu pelaksanaan Kegiatan tersebut, berapa lama?. Contoh: 23 Februari 2001 sampai dengan 25 Februari 2001
Dari
pertanyaan-pertanyaan 4 W, maka didapat suatu gambaran sebagai berikut:
pada tanggal 23-25 Februari 2001 akan diadakan DIKSAR ,yang akan
dilaksanakan oleh 20 panitia dan diikuti 5 orang peserta yang inggin
dilantik menjadi anggota penuh. Tempat yang digunakan untuk DIKSAR tsb
yaitu Gunung Gede-Pangrango. Untuk How/Bagaimana merupakan suatu
pembahasan yang lebih komprehensif dari jawaban pertanyaan diatas
ulasannya adalah sebagai berikut :
• Bagaimana kondisi Tempat
• Bagaimana cuaca disana
• Bagaimana perizinannya
• Bagaimana mendapatkan air
• Bagaimana pengaturan tugas panitia
• Bagaimana Acara DIKSAR berlangsung
• Bagaimana materi yang disampaikan
• dan masih banyak Bagaimana ? (silahkan anda dapat mengembangkannya lagi).
Dari
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul itulah kita dapat
menyusun Rencana Kegiatan yang didalamnya mencakup rincian :
1. Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp panitia, pembagian waktu dan sebagainya.
2. Pengurusan perizinan
3. Pembagian tugas panitia
4. Persiapan kebutuhan acara
5. kebutuhan peralatan dan perlengkapan
6. dan lain sebagainya.
Dan
Yang tidak kalah pentingnya adalah anda akan mendapatkan point-point
bagi kalkulasi biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Packing
Sebelum
melakukan kegiatan alam bebas kita biasanya menentukan dahulu peralatan
dan perlengkapan yang akan dibawa, jika telah siap semua inilah saatnya
mempacking barang-barang tersebut ke dalam carier atau backpack.
Packing yang baik menjadikan perjalanan anda nyaman karena ringkas dan
tidak menyulitkan.
Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :
1. Pada saat back-pack dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak,
Mengapa beban harus jatuh kepundak, ini disebabkan dalam melakukan
perjalanan [misalnya pendakian] kedua kaki kita harus dalam keadaan
bebas bergerak, jika salah mempacking barang dan beban terberat jatuh
kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak dan menjadi
cepat lelah karena beban backpack anda menekan pinggul belakang. Ingat :
Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan
punggung.
2. Membagi berat beban secara seimbang antara bagian
kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salah satu
bagian pundak dan memudahkan anda menjaga keseimbangan dalam menghadapi
jalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan seperti : meniti jembatan
dari sebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya.
Pertimbangan lainnya adalah sebagai berikut :
* Kelompokkan barang sesuai kegunaannya lalu tempatkan dalam satu
kantung untuk mempermudah pengorganisasiannya. Misal : alat mandi
ditaruh dalam satu kantung plastik.
* Maksimalkan tempat yang
ada, misalkan Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian
dalamnya saat dimasukkan ke dalam carrier, isikan bahan makanan
kedalamnya, misal : beras dan telur.
* Tempatkan barang yang
sering digunakan pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan,
misalnya: rain coat/jas hujan pada kantong samping carrier.
*
Hindarkan menggantungkan barang-barang diluar carrier, karena barang
diluar carrier akan mengganggu perjalanan anda akibat tersangkut-sangkut
dan berkesan berantakan, usahakan semuanya dapat dipacking dalam
carrier.
Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat oleh
anda, sebenarnya adalah suatu angka yang relatif, patokan umum idealnya
adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali lagi ke kemampuan
fisik setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidak memaksakan diri,
lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa
dengan selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang
ringan dan hanya membawa barang yang benar-benar perlu.
Memilih dan Menempatkan Barang
Dalam
memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki atau kegiatan alam bebas
selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda, tujuannya apalagi
kalau bukan untuk meringankan berat beban yang harus anda bawa, contoh :
Alumunium foil, bisa untuk pengganti piring, bisa untuk membungkus sisa
nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat hingga tidak
memakan tempat di carrier.
Matras ; Sebisa mungkin matras
disimpan didalam carrier jika akan pergi kelokasi yang hutannya lebat,
atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki yang
lebih senang mengikatkan matras diluar, memang kelihatannya bagus tetapi
jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini
mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi,
lagipula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.
Kantung
Plastik ; Selalu siapkan kantung plastik didalam carreir anda, karena
akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda
bawa turun, baju basah dan lain sebagainya. Gunakan selalu kantung
plastik untuk mengorganisir barang barang didalam carrier anda (dapat
dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan item lainnya), ini
untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian, makanan
dsb.
Menyimpan Pakaian ;
Jika anda meragukan carrier yang
anda gunakan kedap air atau tidak, selalu bungkus pakaian anda didalam
kantung plastik [dry-zax], gunanya agar pakaian tidak basah dan lembab.
Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tidak
dicampur dengan pakaian bersih.
Menyimpan Makanan ;
Pada
gunung-gunung tertentu (misalnya Rinjani) usahakan makanan dibungkus
dengan plastik dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam keril,
karena monyet-monyet didekat puncak / base camp terakhir suka membongkar
isi tenda untuk mencari makanan.
Menyimpan Korek Api Batangan ;
Simpan korek api batangan anda didalam bekas tempat film (photo), agar korek api anda selalu kering.
Packing Barang / Menyusun Barang Di Carrier ;
Selalu
simpan barang yang paling berat diposisi atas, gunanya agar pada saat
carrier digunakan, beban terberat berada dipundak anda dan bukan di
pinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah.
Perlengkapan Pribadi Alam Bebas
Outdoor
activity atau kegiatan alam bebas merupakan kegiatan yang penuh resiko
dan memerlukan perhitungan yang cermat. Jika salah-salah maka bukan
mustahil musibah akan mengancam setiap saat. Sebagai contoh, sebuah
referensi pernah mencatat bahwa salah satu kegiatan alam bebas yaitu
rock climbing [panjat tebing] merupakan jenis olahraga yang resiko
kematiannya merupakan peringkat ke-2 setelah olahraga balap mobil
formula-1.
Tentu saja resiko tersebut terjadi apabila
safety-procedure tidak menjadi perhatian yang serius, tetapi apabila
safety-procedure diperhatikan dan sering berlatih, maka resiko tersebut
dapat ditekan sampai titik paling aman.
Perjalanan alam bebas
pasti akan bersentuhan dengan cuaca, situasi medan dan waktu yang kadang
tidak bersahabat, baik malam atau siang hari, oleh karena itu perlu
dipersiapkan perlengkapan yang memadai.
Salah satu “perisai diri”
ketika melakukan aktivitas alam bebas adalah perlengkapan diri pribadi.
Berikut digambarkan beberapa perlengkapan pribadi standard.
1. Tutup kepala/topi
Untuk
melindungi diri dari cuaca panas atau dingin perlu penutup kepala.
Dalam keadaan panas atau hujan, maka tutup kepala yang baik adalah yang
juga dapat melindungi kepala dan wajah sekaligus. Untuk ini pilihan
terbaik adalah topi rimba atau topi yang punya pelindung keliling. Topi
pet atau topi softball tidak direkomendasikan.
Pada cuaca dingin
malam hari atau di daerah tinggi, maka penutup kepala yang baik adlah
yang dapat memberikan rasa hangat. Pilihannya adalah balaklava atau
biasa disebut kupluk.
2. Syal-slayer
Slayer atau syal
bukan hanya digunakan sebagai identitas organisasi, tetapi sebetulnya
mempunyai fungsi lainnya. Syal/slayer dapat digunakan untuk
menghangatkan leher ketika cuaca dingin, dapat juga digunakan sebagai
saringan air ketika survival. Syal/slayer juga sangat berguna ketika
dalam keadaan darurat, baik digunakan untuk perban darurat atau sebagai
alat peraga darurat. Oleh karenanya disarankan menggunakan syal/slayer
yang berwarna mecolok dan terbuat dari bahan yang kuat serta dapat
menyerap air namun cepat kering.
3. Baju
Kebutuhan ini
multak, tidak bisa beraktivitas tanpa baju [bayangkan kalau tanpa ini,
maka kulit akan terbakar matahari]. Baju yang baik adalah dari bahan
yang dapat menyerap keringat, tidak disarankan menggunakan baju dari
bahan nilon karena panas dan tidak dapat meyerap keringat. Baju dengan
bahan demikian biasanya adalah planel atau paling tidak kaos dari bahan
katun.
Pilihan warna untuk aktivitas lapangan seperti halnya juga
slayer/syal adalah yang mencolok agar bia terjadi keadaan darurat
[misalnya hilang] dapat dengan mudah diidentifikasi dan dikenali.
Dalam
beraktivitas di alam bebas jangan pernah melupakan baju salin/ganti,
hal ini karena aktivitas lapangan akan sangat banyak mengeluarkan energi
yang membuat badan kita berkeringat. Bawalah baju salain 2 atau 3 buah.
4. Celana
Celana
lapang yang baik adalah yang memnuhi syarat ringan, mudah kering dan
dapat menyerap keringat. Pemakaian bahan jeans sangat tidak
direkomendasikan karena berat dan susah kering dan membuat lecet. Celana
yang baik adalah kain dengan tenunan ripstop [bila berlubang kecil
tidak merembet atau robek memanjang]. Bila aktivitas dilakukan di daerah
pantai atau perairan juga baik bila menggunakan bahan dari parasut
tipis.
Selain celana panjang, jangan lupa bahwa under-wear juga penting. jangan lupa juga untuk menyediakan serep ganti.
5. Jaket
Salah
satu perlengkapan penting dalam alam bebas adalah jaket. Jaket
digunakan untuk melindungi diri dari dingin bahkan sengatan matahari
atau hujan.
Jaket yang baik adalah model larva, yaitu jaket yang
panjang sampai ke pangkal paha. Jaket ini juga biasanya dilengkapi
dengan penutup kepala [kupluk]. Akan sangat baik bila jaket yang
memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan dalam biasanya berbahan
penghangat dan menyeyerap keringat seperti wool atau polartex, sedang
lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin. Kini teknologi tekstil
sudah mampu memproduksi Gore-Tex bahan jaket yang nyaman dipakai saat
mendaki bahan ini memungkinkan kulit tetap bernafas, tidak gerah
mengeluarkan keringat mampu menahan angin (wind breaking) dan resapan
air hujan (water proff) sayang, bahan ini masih mahal. Yang paling baik
jaket terbuat dari bulu angsa-biasanya digunakan untuk kegiatan
pendakian gunung es].
6. Slepping bag
Istirahat adalah
kebutuhan pegiat alam bebas setelah aktivitas yang melelahkan seharian.
Tempat istirahat yang ideal adah dengan menggunakan slepping bag
[kantong tidur]. Slepping bag yang baik juga biasanya terbuat dari dua
sisi, yaitu yang dingin, licin dan tahan air satu sisi, dan yang hangat
dan tebal disisi lain. Penggunaannya sesuai dengan cuaca saat istirahat.
7. Sepatu
Sepatu
yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki, kulit
tebal tidak mudah sobek bila kena duri. keras bagian depannya, untuk
melindungi ujung jari kaki apabila terbentur batu. bentuk sol bawahnya
dapat menggigit ke segala arah dan cukup kaku, ada lubang ventilasi
bersekat halus. Gunakan sepatu yang dapat dikencangkan dan dieratkan
pemakaiannya [menggunakan ban atau tali. Dilapangan sepatu tidak boleh
longgar karena akan menyebabkan pergesekan kaki dengan sepatu yang
berakibat lecet. Penggunaan sepatu juga harus dibarengi dengan kaos
kaki. Untuk ini juga sebaiknya disediakan kaos kaki serep bial suatu
saat basah.
8. Carrier
Carrier bag atau ransel sebaiknya
gunakan yang tidak terlalu besar tetapi juga tidak terlampau kecil,
artinya mapu menampung perlengkapan dan peralatan yang dibawa. Sebaiknya
jangan menggunakan carrier yang mempunyai banyak kantong dibagian luar
karena dalam keadaan tertentu ini akan menghambat pergerakan. Gunakan
carrier yang ramping walaupun agak tinggi, ini lebih baik daripada yang
gemuk tetapi rendah. Sebelum berangkat harus diperhatikan
jahitan-jahitannya, karena kerusakan pada jahitan terutama sabuk sandang
akan berakibat sangat fatal.
9. Alat masak, makan dan mandi
Perlengkapan
sangat penting lainnya adalah alat masak, makan dan mandi. Bagimanapun
juga dalam kondisi lapangan kita sangat perlu untuk menghemat aktu dan
bahan masalak. Gunakan alat dari alumunium karena cepat panas, untuk ini
nesting menjadi pilihan yang sangat baik, disamping dia ringkas dan
serba guna. Juga perlu dipersiapkan alat bantu makan lainnya (sendok,
piring, dll) dan pastikan bahan bakar untuk memasak / membuat api
seperti lilin, spirtus, parafin, dll.
Jangan lupa juga siapkan phiples minum sebagai bekal perjalanan [saat ini banyak tersedia model dan jenis phipless].
Perlengkapan
mandi juga sangat penting karena tidak jarang perjalanan dilakukan
berhari-hari dengan tubuh penuh keringat. Bawalah alat mandi seperti
sabun yang berkemasan tube agar mudah disimpan dan tidak perlu membuang
sampah bungkusan disembarang tempat.
10. Obat-obatan dan Survival Kits
Perlengkapan
pribadi lainnya yang sangat penting adalah obat-obatan, apalagi kalau
pegiat mempunyai penyakit khusus tertentu seperti asma. Disamping
obat-obatan juga setidaknya mempunyai kelengkapan survival kits.
No comments:
Post a Comment