menuju seorang geologist

Friday 18 May 2012

SEDIMEN KLASTIK DARAT


Sedimen klastik darat berasal dari material yang berasal dari batuan yang sudah ada. Perbedaan sedimen dan batuan sedimen dapat dilihat dari yang namanya lithifikasi. Sedimen yang sudah mengalami lithifikasi (proses membatu) disebut batuan sedimen. Batuan sedimen klastik darat diklasifikasi dan diberi nama berdasarkan ukuran butirnya. Pada umumnya ukuran butir itu menggunakan skala wenworth. Selain skala wenworth, ukuran butir juga dapat dinyatakan dengan skala phi. Skala phi menggunakan logaritma berbasis 2, digunakan karena untuk mencerminkan distribusi alami dari partikel sedimen.
Klast yang mempunyai ukuran butir >2mm (menurut skala wenworth) yang terkonsolidasi dan mempunyai tekstur well-rounded dinamakan konglomerat, sedangkan jika tekstur klast-nya menyudut dinamakan breksi. Perlu dibedakan antara batuan sedimen breksi dengan ‘breksi tektonik’, breksi tektonik dibentuk oleh fragmen batuan di zona sesar. Berdasarkan jenis klast-nya, jika konglomerat terdiri dari klast yang sejenis, maka konglomerat itu termasuk monomict, jika klast-nya bermacam-macam dinamakan polymict, dan jika hanya terdiri dari 3 atau 2 jenis, dapat dinamakan oligomict.
Butir pasir berasal dari pecahan batuan yang sudah ada sebelumnya yang lapuk dan tererosi, juga dari mineral pembentuk di lingkungan pengendapan. Pecahan batuan dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu detritus dan litik. Selain butiran pasir, butiran mineral dan litik, dalam batuan pasir juga dapat ditemukan pecahan cangkang moluska (biogenic fragmen) dan autigenik mineral yang merupakan mineral yang tumbuh sebagai Kristal di lingkungan pengendapan.
Untuk membuat analisis kuantitatif komponen pada batuan sedimen, biasanya digunakan teknik point counting. Batuan sedimen yang akan dianalisis disayat, kemudian dilihat di bawah mikroskop, sayatan digeser sedikit demi sedikit dan tandai tiap titik lalu tentukan apa nama mineral yang ada pada titik itu. Penentuan titiknya biasanya tidak kurang dari 300. Setelah selesai, proporsinya ditentukan dengan persentasi.
Ketika partikel lanau dan lempung bercampur dengan proporsi yang tidak teratur dalam sedimen yang tidak terkonsolidasi, maka itu dapat dinamakan mud. Karena ukuran butir lanau kecil, lanau masih terbawa oleh arus air atau angin sampai kecepatan arusnya sangat kecil. Pada umumnya mineral lempung terbentuk dari rombakan feldspar dan mineral silikat lainnya. Mineral lempung berstruktur phylosilikat dengan lapisan Kristal mirip mika, ada yang 2 lapis (kandite group) dan ada yang 3 lapis (smectite group) yang terbuat dari silica dengan ion  magnesium dan ion alumunium dengan atom oksigen.
Bentuk dan ukuran butir, pemilahan, proporsi antara klast dengan matiks, adalah hal yang harus dideskripsi dalam batuan sedimen klastik darat. Besar butir dipengaruhi oleh jenis pelapukan, jenis transportasi, waktu atau jarak transport, resistensi. Kebundaran butir dipengaruhi oleh jarak transport, untuk jenis butir yang sama, makin jauh jarak transport butiran akan makin bundar. Selain jarak transport, kebundaran juga dipengaruhi oleh jenis transportasi, ukuran butir, juga komposisi butir, Butiran dari mineral yang resisten akan berbentuk kurang bundar dibandingkan butiran dari mineral kurang resisten. Orientasi mengindikasikan arah arus dan tekstur imbrikasi. Kebulatan memegang peranan yang sama pentingnya dengan berat jenis dalam mempengaruhi settling velocity, juga mempengaruhi dalam pengarahan oleh aliran.

No comments:

Post a Comment